dutacendikia.id, Bandar Lampung – Suasana pagi di halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Bandar Lampung, Rabu (01/10), tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Seluruh siswa berseragam rapi berbaris teratur, didampingi para guru dan tenaga kependidikan yang berdiri di sisi barisan dengan penuh wibawa. Di tengah semarak warna hijau khas madrasah, Sang Merah Putih berkibar gagah di bawah langit biru, menjadi saksi pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar dengan khidmat.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Koordinator Kurikulum, H. Hamid, yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, ia menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar teks yang dihafalkan, melainkan pedoman hidup yang harus terpatri dalam sikap dan perilaku bangsa.
“Hari Kesaktian Pancasila adalah pengingat bahwa dasar negara kita lahir dari ujian sejarah. Maka, tugas kita hari ini adalah menjaga, menghidupi, dan mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus,” ujar Hamid dengan suara tegas.
Pesan tersebut disambut penuh perhatian oleh siswa-siswi MIN 9. Wajah-wajah belia yang memenuhi halaman madrasah tampak serius menyimak, seolah mengerti bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajakan untuk meneguhkan cinta tanah air.

Suasana upacara Hari Kesaktian Pancasila di MIN 9 Bandar Lampung dengan pengibaran bendera Merah Putih.
Lebih dari sekadar kegiatan rutin tahunan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila di MIN 9 menjadi momentum reflektif. Guru, tenaga kependidikan, dan siswa larut dalam satu ikrar kebangsaan: menjaga persatuan, menolak perpecahan, dan mengamalkan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala MIN 9 Bandar Lampung, Evi Linawati, S.Ag., M.M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk memperkokoh karakter siswa.
“Madrasah bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga wahana pembentukan akhlak dan karakter kebangsaan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjadi warga negara berarti siap menjaga keutuhan Indonesia,” jelasnya.
Upacara yang berlangsung lebih dari satu jam itu ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh salah satu guru agama. Doa dipanjatkan agar bangsa Indonesia senantiasa diberi kekuatan menjaga persatuan dan agar generasi muda tetap kokoh menghadapi tantangan zaman.
Kehadiran seluruh elemen madrasah dalam peringatan ini menjadi bukti bahwa MIN 9 Bandar Lampung tidak hanya berkomitmen pada aspek akademik, tetapi juga serius membangun identitas kebangsaan para siswa. Dari halaman madrasah sederhana di tengah Kota Bandar Lampung, gema Pancasila kembali digaungkan—menjadi cahaya yang membimbing langkah generasi penerus bangsa. (Septiano/Humas)