dutacendikia.id, Bandar Lampung – Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Bandar Lampung tampak duduk rapi di halaman madrasah, menyimak dengan khidmat suara teman sebaya mereka yang tampil sebagai da’i cilik. Dengan bahasa sederhana, mereka menyampaikan pesan moral seputar pentingnya bersyukur, menghormati orang tua, hingga membiasakan diri beramal melalui infaq Jum’at.
Kegiatan keagamaan ini merupakan program rutin MIN 9 Bandar Lampung yang dilaksanakan setiap pekan. Pada Jum’at kali ini, selain menampilkan da’i cilik, madrasah juga mengadakan pengumpulan infaq Jum’at yang diikuti seluruh siswa dari kelas bawah hingga kelas atas. Kepala MIN 9 Bandar Lampung, Evi Linawati, S.Ag., M.M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya ajang dakwah anak-anak, melainkan juga sarana pembiasaan akhlak mulia sejak dini.
“Melalui kegiatan da’i cilik dan infaq Jum’at, kami ingin menanamkan nilai keberanian, kepedulian sosial, dan kebiasaan berbagi. Hal ini sejalan dengan misi madrasah untuk mencetak generasi yang berilmu sekaligus berakhlak,” ujar Evi Linawati.
Sejak pagi, siswa-siswi telah berkumpul di halaman utama madrasah. Suasana khidmat menyelimuti ketika seorang siswa berdiri di depan, menyampaikan tausiyah singkat. Anak-anak lain mendengarkan dengan penuh perhatian, sementara guru dan tenaga kependidikan memberi arahan agar kegiatan berjalan tertib. Setelah sesi tausiyah, kegiatan berlanjut dengan pengumpulan infaq. Para siswa berbaris rapi sesuai kelas masing-masing, lalu menyalurkan infaq ke kotak yang telah disediakan. Guru-guru mendampingi sambil memberikan motivasi agar kebiasaan berbagi ini menjadi bagian dari keseharian siswa.
Para guru mendampingi siswa saat menyalurkan infaq Jum’at dengan tertib.
Program Da’i Cilik dan Infaq Jum’at ini juga merupakan bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5P2RA). Melalui kegiatan sederhana namun bermakna, MIN 9 Bandar Lampung menanamkan nilai gotong royong, religiusitas, dan keteladanan. Infaq yang terkumpul nantinya dikelola untuk kegiatan sosial, membantu siswa yang membutuhkan, serta mendukung program madrasah. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar memberi, tetapi juga memahami manfaat nyata dari kepedulian mereka terhadap sesama.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan di MIN 9 Bandar Lampung tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Dengan melibatkan seluruh siswa dalam kegiatan dakwah dan infaq, madrasah memberikan pengalaman belajar yang langsung dirasakan dan dipraktikkan. Hal ini sejalan dengan visi madrasah untuk mewujudkan peserta didik yang unggul, religius, dan berdaya saing global tanpa meninggalkan nilai luhur keislaman.
Para guru turut berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Mereka mendampingi siswa saat menyampaikan tausiyah maupun ketika menyalurkan infaq, sehingga setiap anak merasa didukung dan diarahkan. Suasana kebersamaan ini menjadi bagian penting dalam membangun iklim pendidikan yang positif di lingkungan madrasah.
Kegiatan yang penuh semangat kebersamaan ini mendapat apresiasi dari warga madrasah. Melalui pembiasaan sederhana namun konsisten, MIN 9 Bandar Lampung berhasil menghadirkan praktik pendidikan karakter yang nyata dan berkelanjutan. Harapan besar disampaikan oleh Kepala Madrasah agar anak-anak terbiasa untuk tidak hanya mendengar nilai-nilai kebaikan, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah bentuk nyata pendidikan akhlak yang terus dijaga di lingkungan madrasah, menjadikan MIN 9 Bandar Lampung sebagai salah satu contoh lembaga pendidikan Islam yang progresif dan berkarakter. (Septiano/Humas)
